Menulis
adalah pekerjaan seni. Jika anda ingin membuat tulisan yang menarik dan
enak dibaca, awalnya memang sulit. Tetapi dengan terus berlatih dan
disiplin tentu akan menghasilkan sebuah tulisan yang ditunggu-tunggu
pembaca.
Kunci
bisa menulis sebenarnya ada pada kedisiplinan. Sebab menulis adalah
cara yang paling baik untuk meningkatkan kemampuan. Jutaan penulis di
luar sana jarang sekali membuat jurnal, karena terlalu yakin bahwa
mereka akan tetap menghasilkan tulisan yang bagus.
Memang
hal pertama yang sulit dilakukan adalah menulis kalimat pertama,
tapi justru itu kenapa selalu ditekankan untuk selalu berlatih, sedikit demi sedikit, pelan-pelan terus menulis. Namun, hal yang tak boleh dilupakan dalam menulis lead adalah unsur 5W + 1H (Apa/What, Di mana/Where, Kapan/When, Mengapa/Why, Siapa/Who dan Bagaimana/How). Jadi kembangkan kemampuan menulis Anda
tapi justru itu kenapa selalu ditekankan untuk selalu berlatih, sedikit demi sedikit, pelan-pelan terus menulis. Namun, hal yang tak boleh dilupakan dalam menulis lead adalah unsur 5W + 1H (Apa/What, Di mana/Where, Kapan/When, Mengapa/Why, Siapa/Who dan Bagaimana/How). Jadi kembangkan kemampuan menulis Anda
Jika anda sedang melakukan perjalanan dan ingin sekali mengembangkan kemampuan menulis anda, coba ikuti beberapa tips berikut :
•
Cobalah untuk menulis secara teratur. Di luar sana banyak sekali
hal-hal menarik dan pasti ada sesuatu yang dapat ditulis. Menulis secara
teratur bisa jadi merupakan suatu pekerjaan yang menyebalkan, tapi anda
tidak akan pernah menyesal. Paling tidak, bisa menjadi suatu kenangan
menarik yang bisa anda baca di kemudian hari. Apalagi kalau anda
membuatnya sebagai jurnal perjalanan, karena pada akhirnya justru anda
akan memiliki segepok data yang dapat anda tuliskan kembali menjadi
suatu artikel.
•
Coba deh untuk menuliskan apa saja yang anda lihat. Mungkin pada
mulanya seluruh tulisan anda nggak akan jauh beda dengan tulisan-tulisan
anda yang lain. Tetapi dengan menulis hal-hal seperti ini anda mulai
mengembangkan kemampuan deskriptif anda, dan tanpa anda sadari anda
mulai menjelajah lebih jauh lagi. Mulai dapat melihat dari sudut pandang
seorang penulis.
•
Seorang penulis yang handal mampu membuat sebuat tulisan yang menarik
hanya tentang sebuah mesin cuci. Hanya di dalam satu lembar kertas A4
saja! Memang butuh waktu untuk memiliki kemampuan seperti itu. Jadi
tuliskan apa saja yang terlintas dibenakmu, itu cara terbaik untuk
memulainya.
•
Kalau sudah Pe De, mungkin anda ingin orang lain bisa membaca apa yang
anda tulis. Umumnya orang lebih suka memuji, tapi coba deh meminta
mereka untuk lebih jujur. Walaupun pedas, kritikan itu satu-satunya
jalan untuk meningkatkan kemampuan. Kalau anda tidak tahu apa yang ada
di benak para pembaca, bagaimana anda bisa mendapat umpan balik dari
mereka?
Bagaimanapun,
menulis itu panggilan hati. Menulis itu kalau anda suka mengerjakannya.
Bagi seorang penulis, kadang-kadang perlu sedikit 'suasana', kecintaan
akan apa yang mereka tulis, bahkan untuk hal-hal yang yang tidak
disukainya pun, bukan menjadi masalah, selama ada chemistry-nya disana.
Kalau anda tetap memaksa untuk menulis, dan pada satu titik anda merasa
tidak sanggup lagi, bahkan anda pikir menulis itu hanya menjadi suatu
derita saja. Bukan alasan untuk berhenti lho, justru dengan keadaan ini
akan memacu anda untuk terus menulis sehingga anda akan dapat menuliskan
apa yang anda rasa. Tapi bila sama sekali tidak ada keinginan untuk
memulainya, itulah tantangannya!
Lakukan aja! Anda tidak akan bisa menjadi penulis tanpa pernah melakukan perjalanan dan menuliskannya.
· Bagaimana Menulis Berita
Sebelum menulis berita ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:
- Judul
1.
Judul berita sebisa mungkin dibuat dengan kalimat pendek, tapi bisa
menggambarkan isi berita secara keseluruhan. Pemberian judul ini menjadi
penentu apakah pembaca akan tertarik membaca berita yang ditulis atau
tidak.
2. Menggunakan kalimat aktif agar daya dorongnya lebih kuat. Terlebih untuk judul sebab
judul aktif akan lebih menggugah. Namun pemberian judul aktif tidak
baku. Ada judul berita yang lebih kuat dengan kalimat pasif.
- Lead
1.
Selain judul, lead bisa menjadi penentu seorang pembaca akan
melanjutkan bacaannya atau tidak. Sehingga beberapa buku panduan menulis
berita menyebut lebih dari 10 lead yang bisa dipakai dalam sebuah
berita. Namun, hal yang tak boleh dilupakan dalam menulis lead adalah
unsur 5W + 1H (Apa/What, Di mana/Where, Kapan/When, Mengapa/Why,
Siapa/Who dan Bagaimana/How). Pembaca yang sibuk, tentu tidak akan
lama-lama membaca berita. Pembaca akan segera tahu apa berita yang
ditulis hanya dengan membaca lead. Tentu saja, jika pembaca masih
tertarik dengan berita itu, ia akan melanjutkan bacaannya sampai akhir.
Dan tugas penulis adalah terus memancing pembaca agar membaca berita
sampai tuntas.
2.
Lead terkait dengan peg atau biasa disebut pelatuk berita. Seorang
reporter ketika ditugaskan meliput peristiwa harus sudah tahu "pelatuk"
apa yang akan dibuat sebelum menulis berita. Pelatuk berbeda dengan
sudut berita. Ada satu contoh. Misalkan seorang reporter ditugaskan
meliput banjir yang merendam ratusan rumah dan warga mengungsi. Yang
disebut sudut berita adalah peristiwa banjir itu sendiri, sedangkan peg
adalah warga yang mengungsi. Mana yang menarik dijadikan lead? Anda bisa
memilih sendiri. Membuat lead soal mengungsi mungkin lebih menarik
dibanding banjir itu sendiri. Karena ini menyangkut manusia yang secara
langsung akan berhubungan dengan pembaca. Berita lebih menyentuh jika
mengambil lead ini. Manusia, secara lahiriah, senang menggunjingkan
manusia lain.
- Badan Berita
1.
Penentuan lead ini juga membantu reporter menginventarisasi bahan-bahan
berita. Sehingga penulisan berita menjadi terarah dan tidak keluar dari
lead. Inilah yang disebut badan berita. Ada hukum lain selain soal
unsur pada poin 1 tadi, yakni piramida terbalik. Semakin ke bawah,
detail-detail berita semakin tidak penting. Sehingga ini akan membantu
editor memotong berita jika space tidak cukup tanpa kehilangan
pentingnya berita itu sendiri.
2.
Untuk lebih mudahnya, susun berita yang berawal dari lead itu secara
kronologis. Sehingga pembaca bisa mengikuti seolah-olah berita itu suatu
cerita. Teknik ini juga akan membantu reporter memberikan premis
penghubung antar paragraf. Hal ini penting, karena berita yang
melompat-lompat, selain mengurangi kejelasan, juga mengurangi kenyamanan
membaca.
3.
Cek dan ricek bahan yang sudah didapat. Dalam berita, akurasi menjadi
hal yang sangat penting. Jangan sungkan untuk menanyakan langsung ke
nara sumber soal namanya, umur, pendidikan dan lain-lain. Bila perlu
kita tulis di secarik kertas lalu sodorkan ke hadapannya apakah benar
seperti yang ditulis atau tidak. Akurasi juga menyangkut fakta-fakta.
Kuncinya selalu cek-ricek-triple cek.
- Bahasa
1.
Bahasa menjadi elemen yang penting dalam berita. Bayangkan bahwa
pembaca itu berasal dari beragam strata. Bahasa yang digunakan untuk
berita hendaknya bahasa percakapan. Hilangkan kata bersayap, berkabut
bahkan klise. Jika narasumber memberikan keterangan dengan
kalimat-kalimat klise, seorang reporter yang baik akan menerjemahkan
perkataan narasumber itu dengan kalimat-kalimat sederhana. Tentu saja
kita tidak mengerti jargon-jargon yang seperti, "Disiplin Mencerminkan
Kepribadian Bangsa" yang ditulis besar-besar pada spanduk. Siapa yang
peduli bangsa? Berita yang bagus adalah berita yang dekat dengan
pembaca.
2.
Menulis lead yang bicara. Untuk mengujinya, bacalah lead atau berita
tersebut keras-keras. Jika sebelum titik, nafas sudah habis, berarti
berita yang dibuat tidak bicara, melelahkan dan tidak enak dibaca. Ada
buku panduan yang menyebut satu paragraf dalam sebuah berita paling
panjang dua-tiga kalimat yang memuat 20-30 kata. Untuk menyiasatinya
cobalah menulis sambil diucapkan.
3.
Berita yang bagus adalah berita yang seolah-olah bisa didengar.
Prinsipnya sederhana, makin sederhana makin baik. Seringkali reporter
terpancing menuliskan berita dengan peristiwa sebelumnya jika berita itu
terus berlanjut, sehingga kalimat jadi panjang. Untuk menghindarinya,
jangan memulai tulisan dengan anak kalimat atau keterangan. Agar jelas,
segera tampilkan nilai beritanya.
4.
Menghindari kata sifat. Menulis berita dengan kata sifat cenderung
menggurui pembaca. Pakailah kata kerja. Menulis berita adalah menyusun
fakta-fakta. Kata "memilukan", misalnya, tidak lagi menggugah pembaca
dibanding menampilkan fakta-fakta dengan kata kerja dan contoh-contoh.
Tangis perempuan itu memilukan hati, misalnya. Pembaca tidak tahu
seperti apa tangis yang memilukan hati itu. Menuliskan fakta-fakta yang
dilakukan si perempuan saat menangis lebih bisa menggambarkan bagaimana
perempuan itu menangis. Misalnya, rambutnya acak-acakan, suaranya
melengking, mukanya memerah dan lain-lain. "Don't Tell, But Show!"
5.
Menuliskan angka-angka. Pembaca kadang tidak memerlukan detail
angka-angka. Kasus korupsi seringkali melibatkan angka desimal. Jumlah
Rp 904.775.500, lebih baik ditulis "lebih dari Rp 904 juta atau lebih
dari Rp 900 juta".
- Ekstrak
1.
Jangan pernah menganggap pembaca sudah tahu berita yang ditulis. Dalam
menulis berita seorang reporter harus menganggap pembaca belum tahu
peristiwa itu, meski peristiwanya terus berlanjut dan sudah berlangsung
lama. Tapi juga jangan menganggap enteng pembaca, sehingga timbul kesan
menggurui. Menuliskan ekstrak peristiwa sebelumnya dalam berita dengan
perkembangan terbaru menjadi penting.
0 komentar:
Posting Komentar