Diberdayakan oleh Blogger.

...................................................................................................

RSS

Sepuluh Dosa Besar Mahasiswa “Pintar” Pada Semester Akhir



Jika kamu pernah menjadi mahasiswa, apalagi mahasiswa semester akhir maka kamu tidak asing lagi dengan namanya SKRIPSI, skripsi biasanya memiliki bobot 4 sks dimana bobot 4 sks secara umum bisa dikatakan 2 matakuliah. Membuat skripsi 4 sks tidaklah mudah seperti mengikuti 2 atau 3 matakuliah, akan tetapi lebih dari itu, mulai dari mencari judul, membuat metode dan lain sebagainya hingga hasil dan kesimpulan. Bagi sebagian mahasiswa butuh lebih dari satu tahun untuk membuat skripsi, namun sebagian lagi hanya butuh beberapa bulan saja, selanjutnya
dimejahijaukan (sidang)...

Menurut beberapa sumber yang tidak bisa dipercaya menyebutkan bahwa mahasiswa dibagi kedalam dua katagori, yang pertama mahasiswa pandai dan yang kedua mahsiswa pintar. J pernah dengar kata-kata “rajin pangkal pandai”..?  itulah dia,, mahasiswa pandai biasanya mengerjakan skripsi dalam waktu yang lama, itu karana mereka menikmati keadaannya seperti harus menguasai semua bahan yang berkenaan dengan skripsinya, mencari metode yang paling sesuai, membuat daftar-daftar pertanyaan yang berpeluang muncul ketika sidang, pendekatan dengan dosen pembimbing dan lain sebagainya.

Berbeda dengan mahasiswa pintar. Mahasiswa pintar biasanya menyelesaikan skripsinya dalam waktu yang relatip singkat, biasanya dalam hitungan bulan saja. Keberhasilan mahasiswa pintar dalam menyelesaikan misinya bisa diacungi jempol. “Tak ada rotan akarpun jadi” begitulah kira-kira prinsipnya. Mahsiswa pintar tak peduli akan menguasai semua bahan, tak peduli pendekatan dengan dosen, apalagi merangkum peluang pertanyaan yang muncul.

Bagi sebagian dosen “mahasiswa pintar” adalah favoritnya. Mahasiswa pintarpun dianggab sebagai suatu yang dapat dibanggakan, namun bagi dosen-dosen yang jeli, keberadaan mahsiswa pintar justru harus dipertanyakan. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan sahabat saya yang tidak bisa dipercaya menyatakan bahwa “keberadaan mahasiswa pintar dikampus justru harus dipertimbangkan ulang...!! Percaya atau tidak keberadaan mahasiswa pintar tidak lepas dari 10 dosa besar yang membuat saya kesal. Tolong edarkan surat komentar untuk dosen-dosen supaya merevisi ulang mahasiswa”. Mari kta lihat 10 dosa besar mahasiswa..


1. Tak peduli apaun masalahnya yang penting judul
Mahasiswa pintar tak peduli apapun latar belakang masalahnya. yang terpenting bagi mahasiswa pintar adalah  judul skripsi, oleh karena itu kebiasaan mahasiswa pintar biasanya menanyakan judul skripsi pada dosennya, itu karena mereka tau jika dosen memberikan judul biasanya tidak ada yang tidak bermasalah bahkan tidak ada masalahpun bisa jadi bermasalah.

2. Plagiat
Tak usah saya ceritakan lebih panjang lagi masalah ini. Semua mahasiswa tau apa itu plagiat...
 
3. Ghost Referensi
keadaan menjual nama para “ahli” sudah menjadi bagian dari tinta kusam mahasiswa.ketika dosen bertanya “ini dikutip dari mana” sudah jelas jawabannya “ini kutipan tak langsung pak..” (ga nyambung). bagi sebagian dosen yang jeli biasanya akan bertanya “warna apa sampul bukunya?”, “ini jurnal siapa penulisnya?” “koran edisi kapan ini, nanti saya cek ya..” dsb. Keaadaan skripsi mahasiswa pintar biasanya dipenuhi banyak referensi hantu. Jika footnote dan innote merupakan hasil rekayasa sudah pasti referensinya merupakan ghost referensi

4.  lele itu mirip dumbo
“lele itu mirip dumbo” begitulah kata sahabat saya ketika nongkrong di cafe untuk revisi skripsinya. Isi skripsi mahasiswa pintar biasanya bermerek lele bin blog tempe. Seharusnya sebuah karya ilmiah itu isinya harus berbobot, bukan postingan blog rendahan. Cobalah versi dumbo seperti buku dan jurnal-jurnal. Mahasiswa pintar biasanya memanfaatkan ini untuk menghemat kerjaan dari masalahnya sendiri.

5.Suka mengontrol
Mahasiswa pintar biasanya menyukai ini. Ngopi dicafe sambil curhat lalu Ctrl. C - Ctrl. V, selesai... 
 
6.  Lapangan milik bersama
Apapun yang terjadi dilapangan hanya kita, tim, dan Tuhanlah yang tau. Oleh karena itu bagi mahasiswa pintar penelitian berarti selangkah lagi menuju kemerdekaan.

7. Profesionalisme
Jangan pernah menganggap remeh mahasiswa pintar. Mereka sangat teliti dalam hal ini. Bagi mahasiswa pintar profesional adalah segalanya. Mahasiswa pintar akan membuat list kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dilapangan sebagai contah misalnya jumlah populasi wanita harus lebih banyak dari laki-laki dalam suatu daerah. Nilai free test harus lebih rendah dari post test dan lain sebagainnya.
  
8. “Kacang dan Kuaci”
Kacang dan kuaci menjadi cemilan favorit ketika sidang berlangsung. Setidaknya memberi sedikit ruang buat dosen untuk menikmati cemilan ringan ini
  
9. Yang pertama adalah pemenang
Bagi mahasiswa pintar, tampil pertama dalam sidang skripsi adalah suatu anugrah. Pada sidang pertama biasanya dosen hanya pemanasan, bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan ringan dan biasanya selesai dalam waktu yang relatif singkat

10. Jalan pintas dianggab pantas
Ini adalah  penyakit paling parah dari mahasiswa pintar. Mahsiswa pintar rela merogoh koceknya beberapa juta hanya untuk ijazah. Bagi mahasiswa pintar skripsi adalah logika sederha jika a=b maka b=a, atau jika a<b maka b>a, artinya jika penelitian menghabiskan 2 juta maka lebih baik menyuruh seseorang untuk menyelesaikannya dengan harga 2 juta. Jika penelitian menghabiskan 2,5 juta maka alangkah baiknya kita merogoh kocek 2 juta, selebihnya nyantai... JJ

Inilah 10 dosa besar mahasiswa “pintar” pada semester akhir. Semoga kita tidak termasuk di dalamnya dan mudah-mudahan postingan ini bermanfaat buat semua...





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut